Standar Kompetensi: 1. Memahami struktur dan fungsi sel
sebagai unit terkecil kehidupan
Kompetensi Dasar: 1.3 Membandingkan
mekanisme transpor pada membran (difusi, osmosis, transport aktif, endositosis,
eksositosis).
Organisasi Materi
Transpor
Membran
1.
Transpor
aktif
Difusi
-
Mekanisme
transpor secara difusi
Osmosis
-
Mekanisme
transpor secara osmosis pada sel tumbuhan
-
Mekanissme
transpor secara osmosis pada sel hewan
2.
Transpor
pasif
Endositosis
-
Contoh
peristiwa endositosis
-
Mekanisme
transpor secara endositosis
Eksositosis
-
Contoh
peristiwa endositosis
-
Mekanisme
transpor secara endositosis
Materi Ajar
TRANSPOR MELALUI MEMBRAN
Perpindahan molekul atau ion melalui
membran ada 2 macam yaitu:
1.
Transpor
pasif
Merupakan
perpindahan molekul atau ion tanpa menggunakan energi sel. Perpindahan molekul
tersebut terjadi secara spontan dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.
Difusi
Merupakan penyebaran molekul zat dari konsentrasi
tinggi ke konsentrasi rendah tanpa menggunakan energi sel. Secara spontan,
molekul zat dapat berdifusi hingga dicapai kerapatan molekul yang sama dalam
suatu ruangan.
Misalnya :
-
Setetes
parfum akan menyebar ke seluruh ruangan (difusi gas di dalam medium udara).
-
Molekul
dari sesendok gula akan menyebar ke seluruh volume air meskipun tanpa diaduk
(difusi zat padat di dalam medium air) hingga kerapatan zat tersebut merata.
-
Tinta
akan menyebar ke seluru volume air meskipun tanpa diaduk hingga kerapatan zat
tersebut merata.
Osmosis
Merupakan perpindahan ion atau molekul (pelarut) dari
kerapatan tinggi ke kerapatan rendah dengan melewati membran semipermeabel.
Membran selektif permeabel hanya dapat dilewati oleh zat-zat tertentu yang
larut dalam lemak, zat-zat yang tidak bermuatan (netral), molekul-molekul asam
amino, asam lemak, gliserol, gula sederhana dan air. Kondisi osmotik sel yang
bervariasi selalu dialami oleh sel hewan dan sel tumbuhan. Sel hewan tidak
memiliki dinding sel sehingga lebih mudah rusak jika kemasukan air atau zat-zat
yang dapt melewati membran dibandingkan sel tumbuhan yang memiliki dinding sel.
-
Osmosis
pada sel tumbuhan
Sel-sel
tumbuhan memiliki dinding selulosa yang keras dan elastis sehingga dapat
membatasi volum sel serta mempertahankan sel agar tidak pecah. Bila sel
tumbuhan berada pada keadaan isotonis maka sel akan kemasukan air hingga
tekanan osmosis sel menjadi tinggi. Keadaan demikian akan memecahkan sel
tersebut. Atau dapat dikatakan sel mengalami lisis yaitu hancurnya sel karena
rusaknya atau robeknya membran plasma. Sebaliknya jika sel diamasukan ke dalam
larutan hipertonis maka air di dalam plasma sel akan berosmosis ke luar sel
sehingga sel mengerut. Protoplasma yang kekurangan air menyusut volumenya
mengakibatkan membran plasma terlepas dari dinding sel. Peristiwa lepasnya membran
plasma dari dinding sel disebut plasmolisis. Plasmolisis yang parah akan
menyebabkan kematian sel.
Kondisi
yang ideal bagi sel tentu saja jika konsentasi larutan sitoplasma seimbang
dengan lingkungan sekitarnya (isotonis).
-
Osmosis
pada sel hewan
Misalnya:
peristiwa hemolisis pada sel darah merah. Jika sel darah merah ditempatkan pada
keadaan yang isotonis maka bentuk selnya akan tetap. Namun bila ditempatkan
pada lingkungan yang hipotonik misalnya pada pelarut aquades maka air dari luar
sel akan masuk secara terus-menerus ke dalam sel sehingga sel darah merah akan
mengembung dan akn pecah. Pecahnya sel ini akan mengakibatkan keluarnya
hemoglobin dari sel darah. Peristiwa ini disebut hemolisis. Sebaliknya jika sel
darah merah diletakan pada konsentrasi lingkungan yang hipertonis dengan
kondisi konsentrasi air di luar sel lebih rendah dibandingkan kondisi di dalam
sel maka dapat mengakibatkan air di dalam sel akan mengalir ke luar sel
sehingga sel akan mengkerut yang disebut krenasi.
2.
Transpor
aktif
Merupakan
perpindahan molekul atau ion dengan menggunakan energy dari sel itu.
Perpindahan tersebut dapat terjadi meskipun menentang konsentrasi.
Endositosis
Merupakan pemasukan zat ke dalam sel.
Contoh:
- Fagositis
Berasal dari kata
phagein: memakan dan cytos: sel.
Fagositis merupakan proses dimana membran plasma suatu sel membungkus partikel
dari lingkungan luar dan menangkapnya dalam suatu vakuola makanan. Vakuola kemudian
menyatu dengan lisosom membentuk heterofagosom dan lisosom mencerna atau
menghancurkan partikel tersebut.
Contoh: Sel darah putih dan dan sel amoeba yang
memakan bakteri. Sel-sel tersebut membungkus bakteri dan menangkapnya dalam
suatu vakuola makanan. Selanjutnya bakteri akan dicerna oleh lisosom.
- Pinositis
Berasal dari kata pinos: minum. Sel menelan tetes-tetes cairan ekstraseluler dalam gelembung yang kecil. Mekanisme
pinositosis: mula-mula, zat pemicu menempel pada reseptor khusus membran sel
kemudian terjadi lekukan dari membran sel membentuk gelembung/kantong atau
saluran pinositosik. Di dalam sel, gelembung dapat pecah menjadi gelembung
lebih kecil atau bergabung menajdi gelembung yang lebih besar. Pinositosis umum
terjadi pada sel darah putih, makrofag hati.
|
|
Eksositos
Merupakan proses pengeluaran zat
dari dalam sel atau organel
sel. Misalnya: pengeluaran
zat saat pembentukan dinding sel,
sekresi hormon pada sel hewan, dan pengeluaran sisa-sisa pencernaan makanan. Proses
eksositosis ini dapat dilakukan dengan cara pembentukan
vesikel (kantong pelapis zat). Vesikel ini akan bergerak menuju membran plasma dan selanjutnya berdifusi ke
luar sel.
|
|
Sumber:
Sasmitahardja,
Dardjat. 1990. Dasar-Dasar Fisiologi
Tumbuhan : Bandung ITB.
Syamsuri, Istamar, dkk. 2007. Biologi untuk SMA Kelas XII. Jakarta : Erlangga.
Aryulina, Diah,
dkk. 2007. Biologi 2 SMA dan MA untuk
Kelas XI. Jakarta : Esis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar